11/17/2007


Exalt To Coltus (XTC), Bandung
GENG OUTLAWS ACAK KANTOR POLISI



XTC saat digaruk polisi, 11 Desember 2001
Motor-motor XTC yang ditahan Mapolwil
Outlaw sejati ada di Bandung. Bikers tak kenal hukum ini, kembali bikin ulah. Tidak main-main, 11 Desember 2001 lalu, harian 'Pikiran Rakyat' Bandung (PR) menulis geng bikers serang Mapolwiltabes Bandung. Di sinilah Kapolda Jawa Barat kerja. Nekat!
Aksi kali ini dimotori gerombolan outlaws XTC alias Exalt To Coltus. Laporan PR, XTC maju tak gentar serbu hamba hukum. Alasannya, ada bro XTC yang kena garuk pihak Mapolwiltabes Bandung.
AKBP Drs. Siswandi, Kasat Reserse Polwiltabes Bandung, langsung konfirmasi. "Tepatnya, mereka bukan menyerang. Tapi ingin tengok bro-nya yang ditahan. Cuma, caranya nggak sopan. Motor mereka menyalak di depan kantor. Terang kita razia," tegas Siswandi. Lihat 'Kronologi Penyerbuan'.
Beberapa geng motor di Bandung memang 'ajaib'. Mereka serius menganut julukan di luar hukum. Coba sitir komentar Asep 'Ukir' Kurniawan, ketua rayon tengah Bikers Brotherhood.
Katanya, "Outlaw ogah ikut aturan. Contoh di Amrik dan negara Barat lain, ada gerombolan Hell's Angels, Outlaws, Pagans, Comanceros atau Bandidos. Mereka geng antihukum," katanya.
Komentar akang bertato ini nyambung dengan gaya hidup gerombolan XTC tadi. Tapi, sebenarnya di Bandung masih ada geng lain yang nggak kalah seyem. Sebut saja Brigez, GBR atau Moonraker.
Stiker khas, si tawon terbang
Empat geng ini udah legend di kalangan bikers Bandung. Oknum Brigez misalnya, pernah menggegerkan Bandung, lewat pembunuhan sesama bro pada 1995. Ketika itu bentrok dengan MMC-Outsider. Alhasil, nyawa Umar Farhat, anggota MMC jadi tumbal. Sayang memang.
Uniknya, saat itu saingan Brigez alias XTC melakukan lobi ke ketua MMC. Isinya, ajakan bareng mengatasi Brigez. Sejarah mencatat, bersatunya XTC dan MMC nggak pernah terjadi. Makanya, perang lebih besar pada kisaran 1995 tidak berkobar. Gile, sampe begitu!
Catatan kriminal geng motor Bandung sederet. Tentu serangkaian aksi pembunuhan. Sori, bukan membunuh ayam atau nyamuk. Brigez benar-benar melakukan pembunuhan dan penganiayaan di jalanan.
Malah, doktrinnya sempat heboh dan tendensius banget. Intinya, bunuh polisi, peras dan lawan orang tua. Doktrin ini ditemukan polisi dalam bentuk dokumen yang nggak jelas asal muasalnya.
Kasus itu sempat ditanyakan pada Kapolwiltabes saat itu, Drs. H. Jusuf Mangga B, ketika ditemui Em-Plus. "Ulah mereka sangat meresahkan!" geram Jusuf ketika itu, sambil mencatat beberapa kejadian model penusukan, pelemparan bom molotov dan aksi brutal di jalan raya.
Bikers, kok brutal. Isf@n/Foto : Isfan, DUDI SUGANDI-PIKIRAN RAKYAT, Illus : Jeff Kareem.

KRONOLOGI PENYERBUAN XTC
Drs. Siswandi. Nggak bener mereka melempari kantor polisi
Ini cerita langsung DD, satu-satunya anggota XTC yang meringkuk di Mapolwil Bandung. Doi diwawancara Em-Plus didampingi Bripka. Iman Firman. Dari versi XTC, mereka menyangkal dituding biang rusuh.
"Waktu itu, kami bagi-bagi sumbangan pada orang nggak mampu. Tepatnya di sekitar Jl. Ir. Juanda (Dago). Bentuknya duit Rp. 500.000 dalam 40 amplop. Juga mi instan. Eh, tiba-tiba dirazia polisi."
Tentu versi hamba wet lain lagi. Menurut AKBP Drs. Siswandi, Kasatserse Polwiltabes Bandung, penggerebekan punya latar belakang. "Kami dapat laporan, 3 orang dianiaya di persimpangan Dago pukul 21.30 WIB," jelas Siswandi yang hobi nyemplak Honda Magna itu.
Tiga orang dalam mobil ini, tanpa sebab diserbu. Selain babak belur, mobilnya rusak. Nah, yang dicurigai gerombolan XTC. Dari situ polisi bereaksi melakukan swiping. Tujuh anggota XTC diboyong ke markas.
Melihat rekannya digaruk, ratusan motor dan tiga mobil 'serang' kantor polisi seperti cerita tadi. Anehnya, versi Pikiran Rakyat lain dengan versi polisi. Koran bilang, XTC serbu sambil melempari kantor polisi.
Makanya tertangkap 20 tersangka berikut barang bukti senjata tajam, bendera XTC berbentuk tawon besar dan bendera Brigez berukir tengkorak dan binatang.
Bukti yang terakhir ini rada unik. Soalnya, XTC dan Brigez musuh bebuyutan. Lho, kok bisa serang bersama. Seorang biker Bandung yang keberatan disebut jati dirinya coba komentar.
"Ah, itu biasa! Gue curiga dua geng ini saling mengkambinghitamkan," jelasnya. "Bukan nggak mungkin khan, XTC bikin rusuh pakai bendera Brigez atau sebaliknya?"
Tapi keterangan Polisi lewat Kasat Resersenya berbeda, khususnya soal penyerbuan. Kata polisi, mana berani mereka melempari kantor kami.
"Yang benar, mereka mau mengunjungi rekannya yang ditahan. Tapi caranya nggak sopan. Sekalian kita razia. Di antara mereka nggak bisa nunjukin surat-surat. Malahan, beberapa di antaranya bawa senjata tajam," jelas Siswandi.
DD yang didapati membawa senjata ngasih keterangan. "Habis mo gimana, bro! Di jalanan kita sering bentrok dengan Brigez. Mereka bikin ulah duluan. Baru lalu, kepala saya dibacok. Supra saya dirampas," alasan DD yang menyangkal keras kelompoknya dituduh biang rusuh.
XTC, KING OF GRAFITI
Grafiti model gini, banyak menghiasi tembok nganggur di Bandung
Coba tilik di tembok nganggur di pelosok Bandung. Pasti sampeyan mendapati tulisan XTC. "Mereka ini keterlaluan. Sebulan sekali tembok rumah saya dicat. Eh, nongol lagi nih tulisan," keluh salah satu tokoh masyarakat di Cijawura, Bandung.
Memang bener. Hampir 70% grafiti di sudut Bandung dihiasi tulisan XTC.
KELUHAN BARUDAK ESEMU
Sebut aje namanya Neta, cewek ABG kelas 2 salah satu SMU Swasta di Bandung. "Di sekolahan kita, anak motor yang katanya XTC sering malakin. Malah, beberapa di antaranya dikeluarkan dari sekolah."
Tak cuma itu, budak SMP 13 yang kebetulan aktif organisasi, pernah diteror kelompok ini. Awalnya ada kasus obat-obatan di sekolah, akibatnya seorang siswa dipecat.
Bisa ditebak, "Pelakunya anggota geng motor. Eh, anak saya dianggap yang lapor. Ya, diteror," terang Amih Asma, kepala keluarganya.
Untungnya, keluarga ini salah satu tokoh masyarakat wilayah Bandung Selatan. Penduduk sekitar rumahnya melindungi. "Akhirnya mereka berhenti meneror. Mereka nggak berani berhadapan dengan warga," jelasnya.

Tidak ada komentar:

This Is My PeT...

Main duLu ah...

Lo Mau NyaRi Apa...

KaSih CoMmeNtnYa duNk'Z...